Seorang pria mendatangi imam masjid Nabawi di kota Madinah, Saudi Arabia. Kepada sang imam, pria tersebut mengatakan bahwa ia telah beberapa tahun menikah namun belum juga dikarunia keturunan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Berbagai terapi medis dan alternatif telah dijalaninya bersama istri tercinta agar segera memperoleh momongan. Tetapi semua usaha (ikhtiar) tersebut belum membuahkan hasil. Pria tersebut mengharapkan agar sang imam berkenan untuk mendoakannya agar Allah subhanahu wata’ala segera memberinya keturunan.
Sang imam pun bersedia untuk mendoakan pria tersebut. Namun beliau juga meminta pria itu agar tetap berdoa serta rajin membaca istighfar. Sang pria yang belum dikaruniai anak itu menuruti nasehat sang imam. Ia semakin rajin berdoa serta banyak membaca istighfar. Beberapa pekan kemudian pria itu mendatangi sang imam dengan wajah berseri-seri dan mengatakan kalau istrinya telah positif hamil.
Berita menggembirakan tersebut kemudian sampai kepada sejumlah dokter ahli kandungan di negara pengekspor minyak itu. Mereka pun mengadakan penelitian khusus untuk mengetahui hubungan antara bacaan istighfar dengan kesuburan sistem reproduksi seseorang. Setelah beberapa lama mengadakan penelitian, para ahli kandungan Saudi Arabia berhasil mendapatkan jawabannya. Ternyata semakin sering seorang pria membaca istighfar secara lengkap (astaghfirullahaladzim), maka tulang belakangnya akan semakin kuat. Dalam tinjauan medis, kekuatan tulang belakang seorang pria akan mempengaruhi berhasil-tidaknya proses ‘pembuahan’.
Subhanallah, kisah nyata tersebut semakin menguatkan kita bahwa segala perintah-Nya senantiasa mengandung hikmah dan manfaat bagi kita sendiri. Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kita untuk senantiasa beristighfar, bahkan tidak kurang dari 99 ayat di dalam Al Qur’an yang berisi perintah maupun penjelasan tentang istighfar. Dengan beristighfar, berarti kita bertaubat atas segala dosa yang kita lakukan. Dan sesungguhnya Allah subahanu wata’ala sangat gembira apabila ada hamba-Nya yang bertaubat. Kegembiraan Allah subhanahu wata’ala direalisasikan dalam bentuk ampunan (QS An Nisaa’ : 110).
Selain memberikan ampunan, ada berbagai keutamaan lain yang Dia berikan bagi hamba-Nya yang beristighfar. Sebagian kecil keutamaan itu dapat kita baca dalam salah satu ayat suci-Nya : “Beristighfar (mohonlah ampunan) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh : 10-12).
Para mufassir (ahli tafsir Al Qur’an) mengatakan bahwa yang dimaksud ‘kebun-kebun’ dalam ayat di atas adalah harta benda yang banyak. Dengan demikian, seseorang yang rajin beristighfar akan dikaruniai harta yang banyak dan berkah. Allah subhanahu wata’ala pun akan selalu memberikan jalan keluar atas segala kesulitan yang kita hadapi apabila kita senantiasa membaca istighfar dalam berbagai aktivitas keseharian kita. Hal tersebut dinyatakan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam : “Barangsiapa senantiasa membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya dari tiap-tiap kesulitan suatu jalan keluar, dan dari setiap kesusahan suatu jalan keluar, serta Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duga.” (HR. Muslim).
Sebagai umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, marilah kita jadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai momentum untuk semakin banyak berdzikir, terutama membaca bacaan istighfar. Marilah kita raih berbagai keutamaan istighfar bagi kebahagiaan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Dan mudah-mudahan dengan istighfar yang senantiasa kita ucapkan, segala musibah / problematika yang menimpa umat Islam dan bangsa Indonesia dapat segera diganti dengan berbagai nikmat dari-Nya. Wallahua’lam.
Oleh: Muhammad Nurhidayat
Sumber: www.wahdah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar